jenis hama beads

All posts tagged jenis hama beads

BERMAIN HAMA BEADS

Published 5 Maret 2012 by dyasahara

 

1.      Pengertian dan Jenis-Jenis Bermain Hama Beads

Hama beads muncul pada tahun 1971 oleh Malte Haaning, yaitu pendiri pabrik sedotan minuman plastik yang kemudian mengalihkan perhatiannya pada manik-manik yang permintaanya saat itu besar.

Pada tahun 1984 merek dagang Hama didaftarkan, kata ‘Hama’ yang terdiri dari dua huruf pertama dari nama pendiri perusahaan. Merek Hama terus tumbuh dalam popularitas sampai hari ini, kini sedang dijual di lebih dari 60 negara.

Hama beads adalahkegiatan bermain yang didesain khusus untuk mengembangkan kreatifitas, imajinasi  dan keterampilan lainnya pada anak. Alat bermain yang digunakan terdiri dari manik-manik (beads) dan pegoard  (papan pasak). Manik-manik hama beads terdiri dari bermacam-macam warna. Mainan yang menggunakan manik-manik dapat mengajarkan anak tentang warna, bentuk, koordinasi, dan keterampilan motorik halus, serta membantu anak untuk belajar berhitung (Auerbach, 2004: 116).

Sedangkan papan pasak hama beads juga memiliki beragam bentuk yang menarik, seperti bentuk hewan, bintang atau bangun. Penggunaan papan pasak (pegboard) baik untuk melatih kefokusan dan otot kecil. Mainan dengan alat ini sangat baik juga untuk mengajarkan kecekatan, korrdinasi mata/tangan, dan membuat rangkaian (Auerbach, 2004: 91).

Hama beads terdiri dari tiga jenis berdasarkan ukuran manik-manik dan papan pasak yang digunakan, yaitu:

 

a.       Maxi adalah Hama Beads dengan ukuran 10 mm, cocok untuk anak-anak berusia 3-5 tahun yang masih belum mahir memegang benda-benda kecil.

b.      Midi adalah Hama Beads dengan ukuran 5 mm, cocok untuk anak-anak usia 5 tahun ke atas dan dewasa, tersedia dalam pilihan desain paling banyak.

c.       Mini adalah Hama Beads dengan ukuran 2.5 mm, cocok untuk anak berusia 8 tahun ke atas dan dewasa, dengan ukuran paling kecil juga menghasilkan desain paling halus.

2.      Tujuan dan Fungsi Bermain Hama Beads

Hama Beads telah didesain sedemikian rupa sehingga anak-anak tidak sadar sebenarnya mereka sedang belajar. Bahan yang digunakanpun telah didesain agar aman untuk anak. Adapun tujuan dan fungsi penggunaan bermain hama beads ini adalah untuk:

a.       Membantu keterampilan motorik halus

b.      Koordinasi mata dan tangan

c.       Pengenalan dan pencocokan warna

d.      Berlatih mengambil dan menempatkan barang kecil dengan tepat

e.       Mengenal bentuk dan lingkungan sekitar

f.       Meningkatkan imajinasi dan kreativias anak

3.      Keunggulan dan Kelemahan Bermain Hama Beads

Sebagai salah satu mainan yang digunakan anak, maka hama beads memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, yaitu:

a.       Keunggulan

1)      Menarik perhatian anak dengan jenis warna manik-manik yang beragam dan berbagai bentuk dari papan pasak.

2)      Mudah diikuti dengan adanya petunjuk pola yang ada.

3)      Terbuat dari bahan yang aman untuk dimainkan anak-anak.

4)      Dapat dimainkan sendiri maupun bersama-sama.

5)      Dapat membantu anak mengenal warna dan bentuk.

b.      Kelemahan

1.      Tidak mudah ditemukan di segala tempat.

2.      Harga yang ditawarkan kurang bisa didapatkan semua kalangan.

3.      Papan pasak yang digunakan lebih mudah patah daripada mainan yang terbuat dari kayu.

4.      Penerapan Modifikasi Bermain Hama Beads pada Anak Cerebral Plasy

Salah satu terapi intervensi fisioterapi pada anak Cerebral Palsy sendiri adalah latihan gerak dengan pendekatan terapi permainan.  Selain berguna untuk mengembangkan potensi anak, bermain juga menjadi media terapi yang baik bagi anak-anak yang bermasalah. Bermain merupakan media yang baik dan sebagai stimulasi anak dengan gangguan perkembangan. Pada anak Cerebral Palsy, bermain dapat melatih keterampilan motorik halus dan kasarnya. Dalam bermain anak Cerebral Palsy diberikan keleluasaan gerak untuk mengikuti permainan (Murah: 2008).

Pendapat tersebut memberikan pernyataan bahwa perlu juga diberikan kegiatan permainan yang memiliki fungsi melatih, meningkatkan atau mengoptimalkan motorik anak Cerebral Palsy. Salah satu latihan yang diberikan adalah latihan motorik halus melalui modifikasi bermain hama beads.

Modifikasi bermain hama beads adalah permainan yang menggunakan manik-manik dan papan pasak.

Manik-manik adalah benda kecil dengan lubang di tengahnya yang dapat dirangkai dan digunakan untuk hiasan.

Menurut Rahardjo (2008) bermain dengan manik-manik bertujuan untuk mengembangkan konsep anak, misalnya merangkai manik-manik, pengembangan motorik halus, keterampilan indera dan kordinasi.

Sedangkan menurut Stevanne Auerbach (2007: 116), mainan yang menggunakan manik-manik (beads) dapat mengajarkan anak tentang warna, bentuk, koordinasi, dan keterampilan motorik halus, serta membantu anak untuk belajar berhitung.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa mainan yang menggunakan manik-manik bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus, koordinasi indera dan pengembangan konsep.

Alat yang digunakan dalam modifikasi bermain hama beads lainnya adalah papan pasak. Papan pasak adalah papan berlubang dengan lubang yang teratur sehingga dapat dipasang pasak.

Menurut Anggani Sudono (2006: 65), mainan dengan menggunakan papan pasak bermanfaat sebagai kegiatan menghitung dan memadukan kemampuan motorik mata dengan tangan.

Sedangkan menurut Stevanne Auerbach (2007: 91) mengatakan bahwa papan pasak (pegboard) baik digunakan untuk melatih kefokusan dan otot kecil.

Pernyataan dari dua pihak tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan papan pasak dapat membantu melatih kemampuan motorik halus dan koordinasi mata dan tangan. Karena itu kegiatan modifikasi bermain hama beads dapat membantu mengoptimalkan kemampuan motorik halus anak Cerebral Palsy dalam hambatan motorik yang dimilikinya. Berikut ini tahap-tahap kegiatan modifikasi bermain hama beads pada anak Cerebral Palsy:

1.       Persiapan

Pada tahap ini dipersipakan alat yang digunakan. Anak diberikan penjelasan mengenai warna, benda di sekeliling serta kegiatan yang akan dilakukan.

2.      Modelling

Anak diberikan contoh terlebih dahulu cara mengambil dan memasukkan manik-manik ke dalam papan pasak yang telah disediakan.

3.      Kegiatan Inti

Pada tahap ini anak melakukan kegiatan menyusun manik-manik dalam papan pasak. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan:

a.       Menyiapkan manik-manik (beads) dan papan pasak (pegboard).

b.      Menyiapkan desain/pola yang akan dibentuk di atas papan pasak untuk dicontoh anak.

c.       Anak memilih manik-manik yang disediakan.

d.      Anak menjumput manik-manik yang sesuai.

e.       Anak mengangkat manik-manik yang dipilihnya.

f.       Anak memasukkan manik-manik satu per satupada papan pasak untuk menciptakan sebuah desain/pola.

g.      Setelah anak mampu memasukkan mank-manik sesuai kemauannya, anak dapat memasukkan manik-manik sesuai dengan petunjuk desain/pola yang diletakkan di bawah papan pasak transparan. Anak hanya diminta memasukkan manik-manik sesuai dengan warna dan bentuk manik-manik yang ada dalam desain/pola.

4.      Evaluasi

Pada tahap ini anak melakukan kegiatan sesuai instrumen yang telah dibuat sebelumnya untuk mengetahui perkembangan kemampuan motorik halus.