pembelajaran remedial

All posts tagged pembelajaran remedial

PENGAJARAN REMEDIAL

Published 5 Maret 2012 by dyasahara

 

STRATEGI DAN TEKNIK PENDEKATAN

PENGAJARAN REMEDIAL 

            Sasaran akhir pengajaran remedial identik dengan pengajaran biasa, yaitu membantu siswa dalam batas-batas normalitas tertentu agar dapat mengembangkan diri seopimal mungkin sehingga dapat mencapai tingkat penguasaan atau ketuntasan (level of mastery) tertentu, sekurang-kurangnya sesua dengan batas-batas criteria kebingkatkan kepada progrerhasilan yang dapat diterima (minimum acceptable performance).

1.      STRATEGI DAN TEKNIK PENDEKATAN PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERSIFAT KURATIF.

Tindakan pengajaran remedial bersifat kuratif jika dilakukan setelah program PBM terutama setelah selesai diselenggaraakan.program PBM dapat diartikan sebagai program untuk setiap pertemuan, untuk satuan ( unit) bahan pelajar(developmental)n atau satuan waktu (mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahunan, dan sebagainya) tertentu

     Sasaran pokok dari tindakan ini agar:

·         Siswa yang prrestasinya jauh sekali di bawah nilai minimal suatu saat dapat mencapai keberhasilan minimal tersebut

·         Pada suatu saat siswa yang masih kurang bahkan tertinggal prestasinya dapat lebih disempurnakan bahkan mungkin ditingkatkankepada  yang lebih tinggi lag

Beberapa teknik pendekatan untuk mencapai sasaran pokok tersebut yaitu:

a.   Pengulangan (repetition)

Berdasarkan diaknostinya dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu:

1.         Setiap akhir jam pertemuan

2.         Setiap akhir unit(satuan bahan) pelajaran tertentu

3.         Pada akhir setiap satuan program study (triwulan/ semester/ tahunan tertentu)

Pelaksanaan layanan dapat diberikan secara:

1.         Secara perseorangan (individual)

2.      Berkelompok (peers group)

Waktu dan  cara pelaksanaannya juga ada berbagai kemungkinan, misalnya:

1.    Diadakan pada jam pertemuan kelas biasa berikutnya, kalu sebagian besar atau seluruh anggota kelas mengalami kesulitan yang serupa

2.    Diadakan di luar jam pertemuan biasa

3.    Diadakan kelas remedial(khusus bagi siswa-siswa tertentu yyang mengalami kesulitan belajar tertentu)

4.    Diadakan pengulangan secara total

b.  Pengayaan (enrichment) dan Pengukukuhan (reinforcement)

Layanan pengayaan yang ditujukan kepada siswa yang memiliki kelemahan ringan bahkan secara akademik mungkin sangat kuat(the gifted, the accelerated student)

Materi program pengayaan bersifat :

a.    Equivalen (horisontal)

b.    Suplementer

Cara teknik pelaksanaannya :

1.      Berupa tugas atau soal pekerjaan rumah, (bagi siswa yang relative lemah)

2.      Berupa tugas soal yang dikerjakan dikelas pada jam pelajaaran itu juga, sementara yang lain mengerjakan prograam PBM utamannya(bagi siswa yang cepat belajar

c.  Percepatan(acceleration)

Alternative lain yang dapaat kita berikan layanan pada kasus berbakat, tetapi menunjukkan kesulitan psikososial aatau egoemosional ialah dengan jalaan mengadakan akseleraasi atau promosi yang lebih tinggi kepada program PBM utama berikutnya.

ada dua kemungkinan pelaksanaannya :

1.         Promosi penuh ststus akademisnya ketempat yang lebih tinggi sebatas kemungkinannya, kalau memang yang bersangkutan menunjukkan keunggualan yang menyeluruh dari program study yang ditempuhnya dengan luar biasa, untuk ini dapat diadministrasikan suatu ”placement test” dari tingkat yang akan dia masuki

2.    Maju berkelanjutan (continuous progress) tidak diartikan sebagaai promosi status akademisnya secara menyeluruh, tetapi pada beberapa bidang study tertentu dimana layanan denagn program atau bahan pelajaaran yang lebih tinggi terbatas kemampuannya, status akademisnya tetap bersama teman seaangkatannya

 

2.      STRATEGI PENDEKATAN YANG BERSIFAT PREVENTIF

Pendekatan preventif bertolak dari pretest atau test of entering behaviours. Berdasarkan diagnosios pra pembelajaran (pre teaching diagnostik)ini, secara garis besar siswa dapat diidentifikaasi kedalam tiga kategori

1.    Siswa yang diprakirakan akan mampu menyelesaikan program pembelajaraan utama atau biasa sesuai dengan waktu yang telah disediakan (siswa normal rata-rata)

2.    Siswa yang diprakiraakan akan sanggup menyelesaikan program pembelajaran lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan (siswa cepat)

3.    Siswa yang diprakirakan akan lampat atau tidak dapat menyelesaikan program pembelajaran sesuai dengan batas lwaktu yang telah ditetapkan

Dari ketiga prakiraan diatas ada tiga teknik layanan pembelajaaran yang bersifat remedial

a.     Layanan kelompok belajar homogeny(hoogenious grouping)

Setelah diadakan penilaian siswa dikelompokan kedalam tiga kelompok homogeny (A= siswa cepat, B= rata-rata normal, C= lambat). Program pembelajaran ketiga kelompok itu ruang lingkupnya equivalen, tetapi diorganisasikan secara relative berbeda. Perbedbut terletak padaan tersebut terletak pada cara menenangkannya.

Yang terpenting dalam layanan ini adalah bagaimana ketiga kelompok itu dapat menyelesaikaan pembelajaran pada waktu yang relative bersamaan sehingga merekaa

b.    Layanan secara individual (individual based intruction)

Layanan ini sama dengan layanaan kelompok homogeny yaitu penyesuaian dengan kondisi objektif siswa. Pada pelayanaan teknik individual ini, layanan secara fundamental diberikan kepada siswa secara perorangan ataupun individual

Pada teknik layanan ini, setiap individu memiliki program terendiri. Memiliki kebebasan melakukan kegiatan atau konsultasi dengan tutor atau guru atau pihak lain.

c.       Layanan pembelajaran kelompok (kelas khusus remedial dan pengayaan)

Pada teknik ketiga ini prinsip dasarnya siswa berada pada satu kelas yang sama dan mengikuti program pembelajaran yang sam pula. Siswa yang memiliki kesulitan-kesulitan tertentu, telah disediakaan tempat, waktu untuk pelayanan remedial secaraa khusus. Demikian pula bagi siswa yang cepat belajaar disediakan program pengayaaan khusus.

 

3.      STRATEGI DAN TEKNIK PENDEKATAN PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERSIFAT PENGEMBANGAN

Pendekatan pengembangan merupakan tindakan lanjut dari upaya diagnostic yang dilakukan guru selaama berlangsungnya program pembelajaran (during teaching diagnostik).

Sasaran utama pendekatan ini adalah agar siswa dapaat segera mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin dialaminya selama melaksanakan kegiatan pembelaajaran atau PBM, harapan akhir dari pelaksanan pendekatan ini adalah siswa diharapkan akan dapat menyelesaikan program secara tuntas sesuai dengan criteria keberhasilan yang telah ditentukan.

Strategi pendekatan ini dapat dioprasiomnalkan secara teknis dan sistematis, diperlukan adanya pengorganisasian program pmbelajaran atau PBM yang sistematis, seperti system pembelajaran berprogram, system modul, self instructional audio tutorial system dengan demikian proses pelayanan diagnostic dan remedial daapaat dilakukaan dari unit ke unit secara teratur.